Reading
2
Comments
Serasa bertamu
ke rumah kolega sendiri...
Suasana ini yang gue dapetin waktu gue
pertama kali berkunjung ke Teras Senja, sebuah kedai kopi rumahan yang
berlokasi di daerah Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat.
Jadi, pada sebuah sabtu, gue ada liat
postingan di instagram, tentang kedai kopi di deket rumah. Waktu itu
postingannya baru mau opening. Sebagai orang yang menyukai kopi gue langsung
stalk instagramnya, dan nggak ada yang terlalu spesial karena feednya masih
sangat sangat sepi.
Beberapa hari setelah opening, gue
memutuskan untuk survei lokasi, yang agak sedikit susah dicari karena belum ada
sign board, papan reklame, plang tambal ban, atau apa lah yang bisa bikin kedai
tersebut mudah untuk ditemukan. Daaaaaaaan, shit! Tempatnya keren banget! F!
Tampak Depan Teras Senja |
Apa yaa, hm, mungkin nggak kayak kedai kopi yang sering
kalian datangi, yang serba modernisasi, wifi, musik yang lagi hits, pakaian
necis, individualis, iphone 6s, macbook pro, entah apa lagi. Karena, kedai kopi
ini, sangat-sangat
jauh dari apa yang gue deskripsikan di atas.
Suasana yang sangat rumahan, dengan model
rumah yang tidak terlalu modern, jendela kayu yang besar, khas rumah beberapa
dekade lalu, rindang, karena di halamannya ada beberapa pohon gede, yang
usianya mungkin udah cukup lama.
"Ada sesuatu yang memisahkan antara kedai
kopi ini dengan hiruk pikuknya Jakarta."
Begitu masuk, gue langsung disuguhkan
sebuah teras dengan lampu yang serba kuning (fyi:lampu di kamar gue yang
tadinya warna putih, gue ganti kuning, karena lampu kuning memberikan
kehangatan dan kesan klasik yang nggak bisa gue dapetin pas pake lampu LED
warna putih kayak biasanya. Sekalipun awalnya kamar gue jadi
naudzubillah gelapnya, lebih mirip warung remang remang, atau ruang pemujaan
setan pada umumnya. Tapi lama kelamaan, gue menikmati lampu kuning sebagai
lampu untuk ruang beristirahat) eh, kenapa kita jadi bahas kamar? Dang it! Ada
baiknya kalo nanti akan ada pembahasan lebih lanjut tentang kamar, well,
another shitty post haha.
Begitu masuk, gue langsung disuguhkan
sebuah teras, dengan lampu yang serba kuning, beberapa meja dan kursi yang
berbahan dasar kayu, nggak lupa beberapa dekorasi antik yang menambah aura
klasik di kedai ini. Pengujung disini rata-rata, atau bisa gue bilang hampir
semuanya, membiasakan lepas alas kaki, hal yang jarang banget gue temuin di
kedai kopi lain. Dan, feelnya waktu lepas alas kaki, persis kayak kita bertamu
kerumah temen lama.
Gue masuk, duduk di barnya dan kebetulan
langsung pesen espresso dengan beans housblend nya kedai ini, 50% beans apa +
50% beans apa gitu lupa haha, yang single shot, karena nggak tau kenapa gue
suka banget sama espresso murni. Di sini bukan pake mesin buat bikin espresso
kayak yang biasa kita liat, tapi manual. Untuk kalian yang belum tau, di teras
senja ini pakai alat namanya Rokpresso, itu alat pembuat espresso manual. Cukup
menarik buat yang baru pertama kali liat pembuatan espresso dengan si
Rokpresso ini.
Pembuatan Espresso Menggunakan Rokpresso |
Selagi baristanya bikin pesenan orang
lain, gue cobain espresso yang baru aja jadi, dan..... slurrrrp, aromanya, rasa
di mulut untuk pertama kali, dan after tastenya, memuaskan, agak beda dengan
hasil espresso mesin, lebih terasa rasa asli dari kopinya.
Ownernya sekaligus barista di sini, mas
Abid, Abid Anggabaya, sangat ramah sekali, dan gue belajar banyak banget
tentang kopi, brewing, dan banyak hal lain yang nggak bisa gue tuliskan di
tulisan ini. Mungkin nanti akan ada pembahasan khusus tentang siapa gerangan
duhai mas Abid Anggabaya ini, jadi, pantau aja.
Hal yang sangat sangat gue suka di kedai ini adalah kita, pengunjung, yang nggak kenal satu sama lain, nggak tau orang mana, pekerjaannya apa, usianya berapa dan lainnya. Tapi kita nyaman buat ngobrolin hal-hal ringan sampai ke hal yang cukup berat. Dari asal usul pribadi masing-masing, berita olah raga, politik, pengalaman hidup, dan... kalau beruntung, kita bisa dapetin obrolan keren yang mungkin nggak akan dilupain seumur hidup.
Mas Abid Anggabaya |
Hal yang sangat sangat gue suka di kedai ini adalah kita, pengunjung, yang nggak kenal satu sama lain, nggak tau orang mana, pekerjaannya apa, usianya berapa dan lainnya. Tapi kita nyaman buat ngobrolin hal-hal ringan sampai ke hal yang cukup berat. Dari asal usul pribadi masing-masing, berita olah raga, politik, pengalaman hidup, dan... kalau beruntung, kita bisa dapetin obrolan keren yang mungkin nggak akan dilupain seumur hidup.
Interaksi antar individu bekerja sangat
baik di tempat ini, yang mana mulut lebih banyak mengeluarkan suara dari pada
notifikasi ponsel pintar di sini, hal yang cukup jarang gue temuin di tempat
nongkrong jaman sekarang.
"Teras Senja mengembalikan kodrat seorang manusia sebagai makhluk sosial, yang memang sudah pada kodratnya untuk gemar bersosialisasi dan tidak membeda-bedakan pandang terhadap manusia lain."
Keseruan dialog beberapa anak-anak SMA waktu itu |
"Teras Senja mengembalikan kodrat seorang manusia sebagai makhluk sosial, yang memang sudah pada kodratnya untuk gemar bersosialisasi dan tidak membeda-bedakan pandang terhadap manusia lain."
Setelah beberapa cengkrama dengan banyak
kepala, nggak kerasa udah lebih dari jam 1 pagi, yang mana sangat cepat waktu
berlalu jika kita habiskan dengan orang-orang yang seru dan pembahasan yang
nggak kalah seru. Akhirnya gue pulang dengan gelas kosong yang sudah terisi
penuh.
Mungkin, buat kalian yang pengen coba
suasana menikmati kopi dengan atmosfir baru, bersama sanak saudara atau kolega,
bersama gebetan atau pacar, atau bersama kesendirian sambil cari-cari pacar,
atau mungkin sekedar ingin rehat sejenak dari hiruk pikuknya Jakarta, kalian
bisa coba main ke Teras Senja dan nikmatin pengalaman baru dalam menikmati kopi.
Oh iya kalo ada diantara kalian yang nggak
terlalu suka kopi, Teras Senja juga available minuman lain, kayak Milkshake
dengan berbagai varian rasa, Greentea, Strawberry, Chocolate (ini Milkshake favorite Honey –
Istri gue) dan masih banyak lagi.
Greentea & Strawberry Milkshake |
Mungkin ini aja sedikit review dari gue
tentang kedai kopi Teras Senja, semoga cukup membantu kalian dalam menemukan
tempat ngopi yang enak. Karena kopi enak itu bukan hanya enak rasanya, tapi
enak juga tempatnya. See you next post!
TERAS SENJA : Jl. F Raya No.25, RT.12/RW.10, Cemp. Baru, Kemayoran, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10650 | Instagram : @teras.senja“Sekopi-kopinya kopi, adalah kopi yang rasanya kayak kopi, bukan kayak alat transportasi darat apalagi laut” – Masisme.
2 comments
ajak aku ams
ReplyDeletesini ngopi sama mas
Delete